Senin, 20 November 2017

Komunikasi Bisnis

Bab I. Perencanaan Laporan Bisnis
Ø  Laporan bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas dan berisi rencana penyajian fakta kepada seseorang atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu.

Selanjutnya, laporan bisnis dapat digolongkan ke dalam jenis sebagai berikut.
  1. Menurut fungsinya.
  • Laporan informasional adalah laporan yang member informasi, menyajikan fakta-fakta tanpa melakukan analisis, tanpa  kesimpulan, dan tanpa memberikan rekomendasi.
  • Laporan Analisis adalah laporan yang menyajikan fakta, menganalisis dan menginterprestasikan, kemudian menyimpulkan dan memberi rekomendasi.
Contoh : laporan kemajuan pekerjaan, Rekomendasi dan proposal.
  1. Menurut subyeknya
  • Suatu laporan dapat dibedakan menurut  departemen mana suatu laporan itu diperoleh.
Contoh :Laporan Akuntansi, Personalia, Produksi dan sebagainya.
  1. Menurut Formalitasnya.
  • Laporan dapat dibedakan atas dasar apakah bersifat formal atau nonformal. Menurut Frekuensinya. Suatu laporan dapat dibedakan atas dasar apakah secara berkala atau khusus.
  • Laporan menurut keasliannya, terdiri dari: laporan otoritas, laporan sukarela, laporan swasta, dan laporan public.
  1. Menurut keasliannya
  • Laporan Otoritas : laporan yang dibuat atas dasar permintaan atau kuasa dari orang lain.
  • Laporan sukarela : inisiatif dari pembuat laporan itu sendiri.
  • Laporan swasta : laporan yang dibuat oleh organisasi atau perusahaan swasta.
  • Laporan public : disusun oleh lembaga pemerintah atau lembaga yang dibiayai Negara.
  1. Menurut frekuensinya
  • Terdiri dari laporan berkala yaitu laporan yang disusun harian, mingguan, bulanan, semesteran, tahunan.contoh: laporan penjualan
  • Laporan Khusus : laporan atas kejadian yang unik(khusus) seperti laporan mengenai krisis dalam perusahaan.

  1. Menurut jenisnya
  • Suatu laporan dipengaruhi oleh formalitas dan panjangnya laporan. Laporan infomal meliputi laporan memorandum, laporan surat, dan laporan cetak. laporan formal sering disebut dengan laporan panjang.
  • Laporan surat merupakan suatu laporan yang menggunakan format surat dengan kepala surat. Laporan dalam bentuk cetakan mempunyai judul yang sudah tercetak, instruksi, baris-baris kosong. Laporan formal biasanya lebih panjang daripada laporan informal.
  1. Menurut Kegiatan Projek
  • Dalam melakukan suatu proyek, terdapat tiga jenis laporan,yaitu laporanpendahuluan, laporan perkembangan, dan laporan akhir.
  1. Menurut pelaksanaan Pertemuan
  • Agenda : suatu dokumen yang ditulis sebelum pertemuan berlangsung, dan biasanya terdiri atas jadwal pelaksanaan dan topic yang akan dibahas dalam pertemuan sehingga akan membantu peserta dalam persiapan.
  • Resolusi merupakan laporan singkat secara formal berisi hasil consensus suatu pertemuan.
  • Notulen adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah berlangsung yang mencakup semua hal yang terjadi dalam suatu pertemuan. Mencakup pembahasan yang lebih luas dan berisi hasil pertemuan atau konferensi penting.
Selanjutnya, laporan bisnis dapat digolongkan ke dalam jenis sebagai berikut.
  1. Menurut fungsinya.
  • Laporan informasional adalah laporan yang member informasi, menyajikan fakta-fakta tanpa melakukan analisis, tanpa  kesimpulan, dan tanpa memberikan rekomendasi.
  • Laporan Analisis adalah laporan yang menyajikan fakta, menganalisis dan menginterprestasikan, kemudian menyimpulkan dan memberi rekomendasi.
Contoh : laporan kemajuan pekerjaan, Rekomendasi dan proposal.
  1. Menurut subyeknya
  • Suatu laporan dapat dibedakan menurut  departemen mana suatu laporan itu diperoleh.
Contoh :Laporan Akuntansi, Personalia, Produksi dan sebagainya.
  1. Menurut Formalitasnya.
  • Laporan dapat dibedakan atas dasar apakah bersifat formal atau nonformal. Menurut Frekuensinya. Suatu laporan dapat dibedakan atas dasar apakah secara berkala atau khusus.
  • Laporan menurut keasliannya, terdiri dari: laporan otoritas, laporan sukarela, laporan swasta, dan laporan public.
  1. Menurut keasliannya
  • Laporan Otoritas : laporan yang dibuat atas dasar permintaan atau kuasa dari orang lain.
  • Laporan sukarela : inisiatif dari pembuat laporan itu sendiri.
  • Laporan swasta : laporan yang dibuat oleh organisasi atau perusahaan swasta.
  • Laporan public : disusun oleh lembaga pemerintah atau lembaga yang dibiayai Negara.
  1. Menurut frekuensinya
  • Terdiri dari laporan berkala yaitu laporan yang disusun harian, mingguan, bulanan, semesteran, tahunan.contoh: laporan penjualan
  • Laporan Khusus : laporan atas kejadian yang unik(khusus) seperti laporan mengenai krisis dalam perusahaan.
  1. Menurut jenisnya
  • Suatu laporan dipengaruhi oleh formalitas dan panjangnya laporan. Laporan infomal meliputi laporan memorandum, laporan surat, dan laporan cetak. laporan formal sering disebut dengan laporan panjang.
  • Laporan surat merupakan suatu laporan yang menggunakan format surat dengan kepala surat. Laporan dalam bentuk cetakan mempunyai judul yang sudah tercetak, instruksi, baris-baris kosong. Laporan formal biasanya lebih panjang daripada laporan informal.
  1. Menurut Kegiatan Projek
  • Dalam melakukan suatu proyek, terdapat tiga jenis laporan,yaitu laporanpendahuluan, laporan perkembangan, dan laporan akhir.
  1. Menurut pelaksanaan Pertemuan
  • Agenda : suatu dokumen yang ditulis sebelum pertemuan berlangsung, dan biasanya terdiri atas jadwal pelaksanaan dan topic yang akan dibahas dalam pertemuan sehingga akan membantu peserta dalam persiapan.
  • Resolusi merupakan laporan singkat secara formal berisi hasil consensus suatu pertemuan.
  • Notulen adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah berlangsung yang mencakup semua hal yang terjadi dalam suatu pertemuan. Mencakup pembahasan yang lebih luas dan berisi hasil pertemuan atau konferensi penting.

Ø  Pendahuluan

Dalam bagian pendahuluan ada 10 (sepuluh) hal yang perlu dipertimbangkan, yakni:
  1. Pemberi Kuasa, adalah individu/organisasi yang meminta laporan;
  2. Tata-letak, menginformasikan kepada pembaca tentang apa saja yang akan dibahas dalam laporan bisnis;
  3. Masalah, biasanya diformulasikan di awal pendahuluan sebelum maksud atau tujuan laporan bisnis dinyatakan;
  4. Maksud, merupakan poin penting dalam laporan bisnis;
  5. Ruang Lingkup, berhubungan dengan luas cakupan atau batas suatu pokok bahasan dalam sebuah laporan bisnis;
  6. Metodologi, mengacu pada metode pengumpulan informasi;
  7. Sumber-sumber, mencakup berbagai sumber yang kita gunakan dalam penyusunan laporan bisnis, baik sumber tertulis maupun sumber lisan;
  8. Latar Belakang, jika pembaca dianggap perlu mengetahui informasi yang ada dalam laporan bisnis itu maka latar belakang harus disampaikan;
  9. Definisi Istilah, jika kita menggunakan istilah yang memiliki beberapa penafsiran maka kita harus menjelaskan kepada pembaca definisi yang kita maksudkan.
  10. Keterbatasan, adalah keterbatasan dalam hal dana, waktu, ataupun data yang tersedia.
Untuk laporan singkat, beberapa unsur tersebut dapat digabungkan menjadi satu atau dua paragraf dengan ataupun tanpa judul “Pendahuluan”. Bahkan dalam laporan berkala, judul pendahuluan dapat dihilangkan bila isi setiap periode sama dan pembaca telah mengetahuinya.
  1. Isi Laporan
Bagian terpanjang dari suatu laporan bisnis adalah isi laporan. Dalam bagian ini, kita membahas dan mengembangkan hal-hal yang penting secara rinci. Di samping itu, bagian ini dapat membantu kita mencapai maksud penulisan laporan bisnis. Penulisan laporan bisnis yang baik, harus mencakup temuan fakta yang penting dan relevan.
  1. Penutup
Bagian penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara menyeluruh, dan untuk laporan analitis juga mengambil kesimpulan dan memberikan rekomendasiOleh karena itu, dalam Laporan Informasional bagian penutup ini dinamakan Rangkuman, sedangkan pada Laporan Analitis disebut Kesimpulan dan Rekomendasi. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam bagian penutup adalah sebagai berikut:
  1. Rangkuman, berisi ringkasan pembahasan secara menyeluruh. Kadangkala hanya berisi poin-poin yang penting, kekuatan dan kelemahan, atau manfaat dan kerugian;
  2. Kesimpulan, berisi evaluasi secara ringkas fakta-fakta yang dibahas, tanpa memasukkan pendapat pribadi kita sebagai penulis;
  3. Rekomendasi, menyarankan suatu program tindakan yang didasarkan pada kesimpulan yang telah dibuat;
  4. Rencana Tindakan, merupakan pernyataan terakhir yang mencakup waktu pelaksanaan program, anggaran yang diperlukan, dan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap program/projek yang akan dilaksanakan.
Ø  Ada 2 (dua) cara yang dapat dipilih untuk digunakan dalam penyusunan isi laporan bisnis, yakni cara dedukasi (cara langsung) dan cara induksi (cara tak langsung).

Cara pertama:
Cara deduksi atau cara langsung berarti menyampaikan ide pokok dan rekomendasi tyerlebih dahulu, seteah itu baru dijelaskan ahl-hal yang rinci. Secara umum, kita dapat menggunakan cara deduksi atau cara langsung, jika pembaca kita memiliki cirri sebagai berikut:
  • Eksekutif  yang sibuk,
  • Lebih suka untuk menentukan sesuatu dengan segera,
  • Ingin mengetahui ‘berita baik’ atau informasi netral
  • Ingin menganalisis data lebih baik, dan hal ini akan menjadi lebih mudah jika,
  • Kesimpulan dan rekomendasi dicantumkan pada awal laporan
  • Ingin mengetahui pendangan penulis laporan dengan segera
  • Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara deduksi
Cara kedua:
Cara induksi atau cara tak langsung, berarti kita menjelaskan fakta-fakta yang ada terlebih dahulu, baru kemudian kita memberikan ide pokok, kesimpulan dan rekomendasi. Pada prinsipnya, kita menggunakan cara induksi jika pembaca kita mempunyai karakteristik sebagai berikut:
  • Ingin mengetahui penjelasan secara rinci terlebih dahulu untuk dapat memahami kesimpulan dan rekomendasinya,
  • Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan (‘berita buruk’),
  • Merasa kesimpulannya tidak bias dan dapat menerimanya
  • Perlu membaca keseluruhan laporan,bukan hanya bagian akhirnya saja
  • Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara induksi

Ø  Karakteristik Laporan Singkat

Kebanyakan laporan singkat (short/brief report) hanya mencakup materi pendukung yang relative sedikit bagi pencapaian komunikasi yang efektif. Laporan singkat itu sendiri dapat berbentuk memo ataupun surat yang terdiri atas satu atau dua halaman.
Laporan singkat mencakup beberapa elemen penting dalam suatu laporan formal, antara lain :

1. Gaya penulisan pribadi yang menggunakan gaya penulisan orang pertama atau kedua.

2. Grafik untuk lebih menekankan tulisan.

3. Judul dan sub-subjudul dalam tubuh laporan.

4. Format memo atau surat.
  • Perencanaan Laporan Singkat

1. Penentuan Format dan Panjang Laporan

Umumnya, dalam berbicara Anda kurang memiliki fleksibilitas terhadap format dan panjangnya suatu laporan. Pembaca sebaiknya tahu tujuan penulis laporan sehingga mereka dapat menentukan apa yang ingin mereka ketahui, berkaitan dengan materi yang diajukan, dan format penyajian seperti apa yang mereka inginkan. Berdasarkan informasi ini, penulis dapat dengan mudah memilih format laporan diantara empat pilihan berikut ini.
a. Preprinted

Bentuk sebelum di cetak (preprinted) pada dasarnya digunakan untuk mengisi laporan yang kosong.

b. Surat

Format surat dapat digunakan untuk laporan yang jumlah halamannya lima atau kurang, dan ditujukan kepada pihak luar organisasi.

c. Memo

Format yang paling umum untuk laporan singkat yang digunakan untuk kepentingan pihan intern organisasi. Memo mencakup beberapa hal berikut : tanggal, kepada, dari, dan subyek.



d. Manuskrip

Laporan yang memiliki beberapa halaman sampai ratusan halaman memerlukan suatu pendekatan formal. Oleh karena panjangnya, format manuskrip memerlukan lebih benyak komponen lebih banyak komponen baik sebelum teks maupun setelah teks.
  • Penentuan Struktur Dasar

Ada tiga masalah yang muncul dalam menentukan struktur dasar, yaitu :
1. Informasi apa yang seharusnya dimasukan? Apakah semua data atau ada data yang dieliminasi.

2. Pendekatan psikologis apa yang sesuai dengan pembaca tertentu? Apakah direct order atau indirect order.

3. Metode apa yang akan Anda gunakan agar materinya jelas dan meyakinkan? Menggunakan pengorganisasian suatu topic atas dasar tingkat pentingnya, urutan, kronologis, lokasi, kategori ataukah mengorganisasikan suatu ide menurut argument yang logis,
  • Pengorganisasian Laporan Singkat

1. Pengorganisasian Memo dan Laporan Informasional

Suatu laporan informational mempunyai tujuan dasar yaitu menjelaskan sesuatu dengan istilah yang jelas. Dalam menulis laporan informational, tidak perlu khawatir terhadap reaksi pembaca. Informasi harus disajikan secara logis dan akurat, sehingga pembaca akan mengerti dengan tepat apa yang dimaksud dan dapat menggunakan informasi dalam cara yang praktis.

a. Laporan Periodic (berkala)

Laporan periodic adalah suatu laporan internal yang menjelaskan apa yang terjadi dalam suatu departemen atau divisi selama periode tertentu. Tujuannya adalah untuk memberikan suatu gambaran bagaimana sesuatu dapat berjalan sehingga manajer dapat mengikuti perkembangan dan dapat melakukan koreksi bila perlu. Kebanyakan laporan disusun berdasarkan urutan : (1) Peninjauan atas tanggung jawab rutin; (2) Diskusi/pembahasan proyek khusus; (3) Rencana periode yang akan datang; (4) Analisis masalah/problem.

b. Laporan Aktifitas Personal (Individu)

Suatu laporan aktivitas personal berisi suatu deskripsi individual terhadap apa yang terjadi selama suatu konverensi, konvesi, atau dalam perjalanan. Laporan ini dimaksudkan untuk menginformasikan kepada manajemen terhadap setiap informasi yang penting. Biasanya ditulis dengan format memo, disusun secara kronologis atau atas dasar topic-topik yang menggambarkan minat pembaca.

2. Pengorganisasian Laporan analitikal

Laporan analitikal dirancang untuk melakukan persuasi kepada pembaca agar dapat menerima suatu kesimpulan atau rekomendasi. Umumnya ditulis untuk memberikan tanggapan terhadap munculnya kondisi-kondisi tertentu yang terjadi dalam suatu organisasi.
a. Laporan Justifikasi, adalah usulan intern yang digunakan untuk melakukan persuasi kepada manajemen puncak untuk menyetujui suatu investasi atau proyek tertentu.

b. Usulan Bisnis Baru dan di Luar Klien, usulan untuk pihak luar klien dimaksudkan untuk memperoleh produk, atau proyek yang diterima oleh bisnis atau pemerintah diluar klien. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan langsung,pengorganisasiannya melalui pernyataan masalah diikuti dengan pemecahan masalah.

c. Laporan Troubleshooting, suatu laporan troubleshooting adalah dokumen yang berorientasi kepada keputusan yang disusun untuk kepentingan manajemen puncak.
Ø  Akurat

Hal pertama yang perlu diperhatikan oleh seorang penulis laporan bisnis adalah bagaimana mengatakan suatu kebenaran. Beberapa hal berikut ini akan membantu mengatasi kemungkinan terjadinya distorsi :

a. Jelaskan fakta atau peristiwa yang terjadi secara konkret.

b. Laporkan semua fakta yang relevan.

c. Tempatkan fakta yang ada dalam suatu perspektif.

d. Berikan bukti-bukti terhadap kesimpulan yang Anda buat.

e. Sajikan hanya bukti yang valid dan mendukung kesimpulan Anda.

f. Jaga bias pribadi Anda dalam suatu laporan.

2.  Keputusan yang Baik

Laporan bisnis yang dibuat tidak hanya digunakan pihak intern saja, tetapi juga pihak ekstern organisasi. Pembaca akan merasa senang membaca suatu laporan yang mencakup lima hal berikut :

a. Adanya ide pokok pada permulaan suatu laporan.

b. Melihat fakta-fakta yang tersedia.

c. Menerima uraian atau cerita secara menyeluruh.

d. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

e. Mempelajari sesuatu yang dapat membuat pekerjaan atau tugas-tugas mereka menjadi lebih mudah.

3. Format, Gaya, dan Organisasi yang Responsif

Sebelum menulis, Anda harus memutuskan apakah akan menggunakan format surat, memo, atau manuskrip; apakah menggunakan gaya formal atau informal. Dalam hal ini, ajukan diri Anda sendiri pertanyaan berikut.

a. Siapa yang berinisiatif yang membuat laporan?

b. Apakah subyek yang akan dimasukan ke dalam laporan?

c. Kapan suatu laporan dibuat?

d. Ke mana laporan akan dikirim?

e. Mengapa suatu laporan dibuat?

f. Bagaimana sikap pembaca?





Bab II. Presentasi Bisnis

·        Secara garis besar persiapan dalam melakukan presentasi meliputi penguasaan materi yang akan disampaikan, penguasaan alat bantu, analisis audiens dan analisi lingkungan atau lokasi tempat berlangsungnya presentasi. 

·        Saat hendak melakukan presentasi, Anda wajib menyiapkan berbagai alat bantu memadai dan menyesuaikan dengan tempat. Sebagai contoh, Anda akan melakukan presentasi produk di hadapan klien yang terdiri dari beberapa divisi dalam sebuah perusahaan, maka alat bantu yang bisa Anda siapkan bisa berupa laptop. LCD proyektor, tablet, dan lainnya.

·        Saat akan melakukan presentasi, akan lebih baik jika Anda sudah paham betul siapa saja yang akan menjadi pendengar presentasi Anda. Dengan demikian, Anda bisa menentukan bagaimana pola presentasi yang akan Anda sampaikan. Analisis audiens juga akan membuat Anda bisa memperkirakan seberapa banyak orang yang mampu memahami presentasi yang disampaikan. Sebagai contoh, ketika Anda menggelar presentasi bisnis di bidang UKM yang dihadiri oleh ibu-ibu rumah tangga maupun pengusaha UKM lainnya, maka Anda wajib memberikan materi yang sekiranya berhubungan dengan strategi pengembangan bisnis dan beberapa hal lain yang cocok untuk penerimaan ibu rumah tangga maupun pengusaha UKM kelas menengah.

·         Dalam melakukan presentasi tentu kita harus mempersiapkan diri dan mental, ini penting supaya kepercayaan diri anda meningkat dan agar presentasi anda berjalan dengan lancar. Tegaskan kepada diri sendiri bahwa anda bisa melakukan presentasi tersebut, ini juga sebagai penyemangat dalam melakukan presentasi.

Prinsip dasar dalam presentasi, diantaranya:
1.      Mengendalikan rasa takut
2.      Membangun fondasi presentasi
3.      Mempersiapkan materi
4.      Mempersiapkan diri
Bab III . Komunikasi lisan dan negosiasi
ü  Pengertian Pertemuan

Pertemuan merupakan forum yang sangat penting untuk menghimpun bahan-bahan. Pertemuan dalam dunia usaha dapat dilakukan oleh piminan dengan staffnya, tetapi dapat dilakukan diantara staf sendiri untuk menyusun usulan atau bahkan pertemuan pleno yang dapat mempertemukan semua unsur yang ada namun pertemuan tidak hanya dimaksudkan untuk mengambil keputusan tetapi juga untuk mendapatkan kesamaaan pendapat.

1.   Pengertian Rapat
                             
Rapat adalah forum yang bersifat formal bagi pengambilan kebijakan organisasi dalam bentuk keputusan, kesepakatan atau lainya tanpa harus di dahului oleh konflik. Rapat juga merupakan pertemuan yang mewakili kewenangan untuk membuat keputusan

Tujuan Rapat adalah:
1.   Untuk memecahkan atau mencari jalan keluar suatu masalah
2.   Untuk menyampaikan informasi
3.   Sebagai saran koordinasi
4.   Agar peserta dapat ikut berpartisipasi kepada masalah-masalah yang sedang dikemukakan.

2.   Jenis-Jenis Rapat:

1.   Rapat Resmi yaitu rapat yang diselanggarakan untuk membahas masalah yang sangat penting. Peserta rapat sebelumnya mendapat pemberitahuan terlebih dulu melalui surat undangan. Dalam rapat resmi berlaku peraturan protocol yang membantu kelancaran rapat. Apabila terdapat perbedaan pendapat diantara anggota, peraturannya adalah pendapat mayoritas menjadi keputusan, akan tetapi hak-hak minoritas dilindungu dengan pembatasan pembahasan ide pokok, dan lebihpenting adalah memberikan jaminan bahwa semua peserta diperlakukan dengan sebaik-baiknya.

2.   Rapat Tidak Resmi yaitu rapat yang diselanggarakan oleh pimpian dengan stafnya serta diadakan di ruang kantor pimpinan atau ruang rapat untuk membahas masalah yang mendesak atau terjadi tiba-tiba. Pada rapat ini biasanya terjadi diskusi dan tukar pendapat atau informasi untuk mengakrabkan pimpinan dengan stafnya. Dalam hal ini sekertaris hanya membuat ringkasan sederhana hasil rapat yang menjadi kesimpulan.

3.   Komunikasi dalam pertemuan dan rapat
Dalam pertemuan dan rapat seluruh peserta harus menyadari posisinya dalam forum itu. Tiap peserta hendaknya:
·         Mampu berkomunikasi dengan jujur, terbuka dan bertanggung jawab
·         Mampu berperan sebagai komunikator yang baik tapi tidak memonopoli pembicaraan
·         Mampu berperan sebagai komunikan yang sangat responsive namun tidak emosional
·         Mampu mengendalikan diri setelah rapat berhasil membuat keputusan dan menyusun
kesimpulan maka hasil tersebut harus di komunikasikan kepada peserta dan hasil dari rapat tersebut dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
ü  wawancara pada dasarnya adalah obrolan biasa, hanya saja dengan topik tertentu, dan ada pihak yang lebih dominan bertanya (pewawancara) dan pihak lain dominan menjawab, menjelaskan, atau memberi informasi (narasumber).

Wawancara sangatlah penting dalam penelitian kualitatif, karena ia merupakan saran atau teknik pengumpulan data/informasi. Setiap pengumpulan data kualitatif hamper selalu membutuhkan wawancara sumber informasi, misalnya saksi mata, pelaku, pengamat, korban dan sebagainya. Wawancara adalah salah satu tehnik meliput, selain terjun langsung ke lapangan/tempat kejadian peristiwa dan studi literature atau studi kepustakaan.

Tujuan wawancara
·         Mendapatkan informasi langsung dari reponden yang mengerjakan, menyaksikan,
          memahami atau mengetahui tentang sesuatu.
·         Mengetahui atau mendapatkan keyakinan tentang kepastian kebenaran sumber informasi,
          dengan mengamati gerak tubuh atau suara responden.
·         Mendapatkan suasana tentang suatu kondisi melalui wawancara langsung di lapangan.
    Teknik wawancara
·         Wawancara Terbuka, mengunakan pertanyaan-pertanyaan tradisional, seperti “mengapa
          anda ingin melakukan hal itu”, dana pa kelebihan dan kekurangan anda”
·         Wawancara tertutup, menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang telah dirancang
          sedemikian rupa untuk mendapatkan data dan informasi tertentu.
·         Wawancara behavioral, dimaksudkan untuk mengetahui respon responden terhadap suatu
          kondisi atau situasi tertentu sehingga pewawancara dapat melihat bagaimana responden
         memandang suatu tantangan/ permasalahan dan menentukan solusinya.

ü  Negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan antar pihak yang satu dengan pihak yang lain.
Bentuk negosiasi
1.   Negosiasi secara langsung artinya berhadapan langsung dengan kita.
2.   Negosiasi tidak langsung, misalnya dengan melalui telepon.

Tips nonverbal ketika berkomunikasi dalam negosiasi
·         Perilaku hangat
·         Menatap matanya secara langsung (dengan lembut/segar bukan tajam) (bukan kepada lawan jenis, kecuali yang dinegosiasikan di forum)
·         Senyum
·         Wajah riang
·         Membuat suasana wajah lucu
·         Duduk tepat didepanya
·         Jangan melihat apapun kecuali seluruh yang dihadapannya (lawan bicara)
Bab IV. Komunikasi dalam tulisan
v  Menulis berita merupakan suatu upaya menyampaikan kabar atau sebuah informasi mengenai sesuatu hal atau kejadian dalam bentuk tertulis. Seorang penulis berita yang baik dapat menuliskan sebuah berita dengan lengkap dan komunikatif, sehingga pembaca berita dapat memahami segala sesuatu yang disampaikan dalam berita tanpa kesulitan dan tanpa adanya kesalahan tafsir. Apakah semua peristiwa dapat atau layak untuk dijadikan sebuah berita? Seorang penulis berita akan memilih mana peristiwa atau perihal yang layak untuk dijadikan berita.

Hal pertama yang harus kalian lakukan untuk meliput peristiwa tersebut menjadi sebuah berita adalah mencatat semua informasi berkaitan dengan unsur-unsur kelengkapan berita.

Adapun kelengkapan dalam sebuah berita meliputi unsur-unsur pertanyaan (5W+1H) apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana, terkait isi berita.

v  Persuasif merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan, atau tindakan audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasif yang efektif adalah kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan di dalam suatu cara yang membuat audiens (pembaca atau pendengar) merasa mempunyaipilihan dan membuat mereka setuju. Penyampaian pesan – pesan persuasif dapat diterapkan untuk kepentingan internal dan eksternal.

Didalam suatu organisasi, pesan-pesan persuasif dimaksudkan untuk menjual ide/gagasan kepada orang lain, memberi saran agar prosedur operasional lebih efisien, mengumpulkan suatu dukungan untuk kegiatan tertentu, dan untuk meminta bantuan dana bagi pembiayaan suatu proyek tertentu.

Analisis Audien
Penyampaian pesan – pesan persuasif yang terbaik adalah dengan cara menghubungkan suatu pesan dengan minat dan hasrat audiens. Untuk mengakomodasikan perbedaan individual, analisis audiens anda dan kemudian susunlah suatu pesan yang dapat menjadi daya tarik bagi kebutuhan mereka.

Pertimbangan Perbedaan Budaya
Pemahaman terhadap perbedaan budaya yang ada bukan saja akan membantu dalam memuaskan kebutuhan audiens, tetapi juga akan membantu bagaimana mereka respek terhadap anda.


Memilih Pendekatan Organisasional
Dalam hal ini, kita dapat menggunakan pendekatan organisasional tak langsung dalam menyampaikan pesan – pesan persuasif. Akan tetapi jika audiens adalah objektif, atau jika kita tahu bahwa mereka suka mendengan pesan yang disampaikan secara langsung, maka bisa menggunakan pendekatan operasional langsung .

v  Korespondensi adalah kegiatan penyampaian pesan berupa surat antara pihak-pihak yang terkait didalamnya baik itu mengatasnamakan instansi ataupun perseorangan. Korespondensi dapat juga disebut sebagai kegiatan surat menyurat. Sedangankan untuk pihak yang terkait disebut dengan koresponden.

Salah satu media yang digunakan dalam korespondesi ialah surat. Surat ialah sarana penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima secara tertulis dan memiliki prosedur tersendiri dalam penulisannya. Surat memiliki peranan penting dalam menciptakan hubungan antara pihak-pihak terkait. Untuk itu, penulisan surat haruslah sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku baik dari segi bahasanya maupun dari segi tata letaknya.

Ciri-ciri Surat :
1.      Pesannya berupa tulisan
2.      Terdapat isi pesan yang menjadi pokok pembicaraan
3.      Penulisannya mengikuti aturan tertentu
4.      Gaya bahasa sesuai dengan jenis surat
5.      Terdapat informasi mengenai pihak yang terkait
 Fungsi Surat :
1.      Sebagai penyampai pesan
2.      Sebagai wakil atau delegasi pengirim
3.      Sebagai pedoman atau petunjuk suatu hal
4.      Sebagai bukti tertulis
5.      Sebagai alat pengingat
6.      Sebagai dokumen penting
 Bagian-bagian Surat :
 Bagian surat tidaklah sama semua, karena setiap jenis surat memiliki bagian-bagiannya sendiri.
Namun ada beberapa bagian yang umumnya ada dalam sebuah surat. Bagian tersebut ialah:
1.      Informasi pengirim atau kop surat
2.      Atribut surat (tanggal, nomor, dan perihal surat)
3.      Penerima surat
4.      Alamat tujuan surat
5.      Pembuka surat
6.      Isi surat
7.      Penutup surat
8.      Identitas pengirim (tanda tangan, nama lengkap, dan jabatan)
9.      Tambahan (lampiran, tembusan dan pengonsep)


Daftar Pustaka